Recent Posts

Kehendak Tuhan Paling jelas terungkap dalam HATI
"Kehendak Tuhan terutama paling jelas terungkap dlm suara hati kita sendiri: maka suara hati perlu lebih ditaati drpd suara begitu banyak orang. Namun, jgn salah sangka! Suara hati yg jujur baru menjadi jelas dan tegas, setelah akal budi kita menilai kebutuhan masy dan gereja, mengingat kehendak Tuhan, dan mempertimbangkan pendapat banyak orang! Maka, taat pd suatu hati tdk berarti berpegang teguh pd pendapat pribadi dlm sengaja tuli terhadap pandangan semua orang lain"
".....tanpa kehendak yg teguh, kita seringkali tdk dpt taat perintah suara hati. Roh itu kuat, namun daging kita lemah"
Al. Purwa Hadiwardoyo,
Rohani Juli 1985, Thn XXXII No 7, hlm. 22

Tuhan Memaafkan Dosa
"Tuhan di Surga dpt memaafkan dosa-dosa kita, tetapi kodrat kita sendiri tdk dapat. Kesalahan-kesalahan itu diingat terus dan melekat pada fikiran, syaraf, urat dan otak kita"
oleh Adolf Heuken SJ, Y. CLC, Jkt, 1980, hlm. 47
John Powell,
Why am a afraid to Love, Chicago, 1967

Cinta mencapai titik kesempurnaan
Menurut Teilhard de Chardin, cinta baru mencapai titik kesempurnaan jika ia membuka diri utk dunia dan umat manusia seluruhnya, jika ia menjadi universal. Dengan memeluk dunia, ia memeluk Tuhan sendiri. Titik inilah yg disebut oleh Teilhard sebagai Titik Omega."
* Teilhard De Chardin Pierre, Le Phenomene humain, edition du Sevil, Paris 1957, Le Milieu divin, editions du Sevil, Paris 1957
Dr.Franz Dahler & Julius Chandra
Asal dan Tujuan Manusia (Teori Evolusi)
Yayasan Kanisius, Yogyakarta, 1976, hlm. 32

ORANG BIJAK
Lao Tzu mengatakan:
"Orang bijaksan menenmpatkan diri di belakang, namun itu justru dimuka. Ia tdk berusaha mencapai tujuan pribadinya, namun semua tujuannya akan terpenuhi. Ia tdk menunjukkan diri, namun dilihat dimana-mana. Ia tdk menjelaskan dirinya, namun tampak jelas. Ia tdk menonjolkan dirinya, namun ia berhasil."
Dlm Kitab "Tao Te Ching" Lao Tzu mengatakan:(bab 7 & bab 22)

Manusia Mengatasi Dunia Yang Ada
Menurut Ludwig Binswanger manusia mengatasi dunia yg ada krn menciptakan dunianya sendiri, entah sbg pemburu, entah sbg seorang penyair atau bahkan sbg seorang gila; tetapi dunia selalu ada hub dgn dunia orang-orang lain. Maka dr itu hanya manusialah yg memiliki sebuah dunia dlm artikata yg khas.
Dr. C.A van Peursen Prof.
Filosofische Orientatie, Orientasi di Alam Filsafat
PT Gramedia, Jkt, 1980, hlm. 207

Dasar mengabdi kepada sesama manusia.
"Yang menjadi persoalannya adalah nalar yg sehat. 'Clear Thinking' yg ada pada manusia hrs selalu dikembangkan, sehingga manusia dapat mengabdi dan menghayati apa tindakannya bagi karya yg dianggapnya baik dan berguna. Terutama utk menolong sesama." Y.B. Mangunwijaya
Hidup, 24/31 Okt 1982, No. 43/44, hlm. 29

Setelah berkecukupan manusia bertanya makna kehidupan.
"Tampaknya, setelah manusia berkucukupan dlm kebutuhan-kebutuhan material pokok dan terjamin kenyamanan hidupnya, maka segera ia akan mempertanyakan suatu masalah pokok: apakah sebenarnya makna kehidupan ini, dan mengapa kehidupan mempunyai keterbatasan-keterbatasan"
Michael Quaist
Hidup Kristen Abad Modern
Kanisius, Yogyakarta, 1980, hlm. 21

Agama dan Kebudayaan
"Oleh karena itu hendaklah kaum beriman hidup dalam persatuan yang seerat-eratnya dengan orang-orang sesamanya dan hendaklah mereka berusaha untuk memahami dengan sebaik-baiknya. Cara penilaian dan pemikiran mereka seperti terungkap didalam kebudayaan mereka. Dengan demikian akan mampulah mereka menafsirkan dan menilai sesuatu dalam semangat Kristen sejati."
(dikutip oleh: Yos Gowing B
ARAH KATEKESE DI INDONESIA)
Gaudium et Spes,No62,6

Ilmu Pengetahuan tdk cocok samasekali utk memecahkan semua masalah manusia
F. Russo
"Patut dicatat, kata F. Russo, bahwa semakin lama, bahkan ahli-ahli ilmu pengetahuan yang terjauh dari agama pun, mengakui bhw ilmu pengetahuan tdk dapat menjawab segala pertanyaan manusia. Rupanya evolusi ini bukan timbul dari suatu renungan ttg kodrat ilmu pengetahuan, tetapi dari konstatasi, bhw ilmu pengetahuan itu tdk cocok sama sekali untuk memecahkan semua masalah umat manusia"
"La Seience et I'in eroyance" (Ilmu Pengetahuan dan ketidakpercayaan), dalam Nouvelle Revve Theologique, 96 (1974) hl. 224 dll.
(Dr. Louis Leahy SJ. L'homme et L'Absolu. Premiere partie Commwnt poser le probleme de Dieu.
Publications S.P.Conisius, B.P. 7245 Kinshasn I, Zaire, 1978, terjemahan dalam Manusia di hadapan Allah, Masalah Ketuhanan dewasa ini.
Oleh P.W Suleman & H. Purnomo, ha;l 24

Manusia Mahluk Tidak Bengis
"Manusia pada hakekatnya bukan makhluk yang bengis. Ia menjadi bengis, kalau ia merasa tidak bahagia atau kalau ia menganut suatu ideologi. Suatu ideologi melawan ideologi yang lain; satu agama melawan agama yg lain. Dan manusa terhimpit diantaranya."
A.de Mello SJ.
"Burung Berkicau" terjemahan dari "The Song of the Bird"
Oleh Adolf SJ
CLC, Jakarta, 1984, hal. 186